Brahmana dalam
kisah wayang dan di representasikan dengan tokoh nasional
Brahmana Benggala merupakan para Brahmana yang
lahir dan tumbuh serta memiliki darah keturunan suku bengali di daerah Benggala, anakbenua India. Saat penjajah Inggris
meninggalkan India pada tahun 1947, anakbenua India terpecah menjadi beberapa
negara, Benggala terbagi menjadi dua bagian, yaitu Benggala Barat dan Benggala Timur (kini menjadi negara Bangladesh). Para masa ini banyak terjadi
perpindahan penduduk termasuk juga keluarga para brahmana yang pindah ke India,
dan berlanjut dalam beberapa dekade berikutnya.Para Brahmana Bengali ini,
umumnya megenyam pendidikan yang tinggi.
BRAHMANA KALA berwujud
raksasa. Ia diyakini sebagai penjelmaan Bathara Wisnungkara, berwujud raksasa
hitam, kerabat dekat Sanghyang Wisnu yang bertugas memberi kesejahteraan di
dalam lingkungan raksasa, gandarwa dan Asura. Tugasnya sangat berat karena pada
umumnya para gandarwa, raksasa dan Asura tidak mengenal ajaran kebajikan
dan adat-istiadat, sehingga tindakan mereka serba penuh dengan kerusuhan. Untuk
menyadarkan mereka bilamana perlu harus berani bertindak dengan kekerasan dan
kekejaman.
Brahmana Kala tinggal
di pertapaan Dwarawati. Ia bertugas menjaga keselamatan Dewi Shinta, putri
Prabu Janaka dari negara Mantili yang merupakan penjelmaan Bathari Sri Widowati
dan berusaha mempertemukannya dengan satria penjelmaan Sanghyang Wisnu. Brahmana
Kala juga bertugas menyerahkan pusaka-pusaka Sanghyang Wisnu seperti panah
Gowawijaya kepada Ramawijaya.
Setelah bertemu dengan
Ramawijaya yang ia yakini benar sebagai satria penjelmaan Sanghyang Wisnu, yang
saat itu dalam perjalanan ke Mantili untuk mengikuti sayembara memperebutkan
Dewi Sinta, dan menyerahkan panah Gowawijaya kepada Ramawijaya,.Brahmana Kala
minta kepada Rawamijaya uhtuk mengakhiri hidupnya sebagai jalan ia kembali ke
alam kelanggengan. Ramawijaya memenuhi permintaan Brahmana Kala. Ia segara
bersemadi, dan dalam waktu singkat, Brahmana Kala lenyap dari arcapada.
Seperti
telah dikisahkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Brahmna adalah
salah satu tokoh wayang yang digambarkan bertubuh besar hitam dan bertugas
memimpin untuk memberi kesejahteraan dilingkungan raksasa . Dalam dunia politik
Indonesia, dapat kita lihat bahwa ada salah satu tokoh yang cocok
direpresentasikan sebagai tokoh Brahmana. Sosok tersebut adalah Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, beliau
presiden indonesia yang memimpin indonesia dan memberi kesejahteraan untuk
masyarakat sama seperti Brahmana, dan beliau Susilo Bambang Yudhoyono adalah
seorang pemimpin yang bertubuh besar dan memimpin dengan tegas.
Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono GCB AC (lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 63 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla,
terpilih dalamPemilu Presiden 2004[1][2]. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk
periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai,
Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang
menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali
untuk periode kedua.
Yudhoyono yang
dipanggil "Sus" oleh orangtuanya dan populer dengan panggilan
"SBY"[3], melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya diPacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di
militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti
ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan
tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono
adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan
suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya
menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat
Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945.
Dalam kehidupan
pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang
merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo(alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI)
pada tahun 1965.
Latar belakang dan keluarga
Ia lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan
Siti Habibah. Dari silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II[4].
Seperti ayahnya, ia
pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang
adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan)Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo
Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai
Komunis Indonesia) pada tahun1965. Dari pernikahan mereka lahir dua anak
lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1978)
dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1980).
Agus adalah lulusan
dari SMA Taruna Nusantara tahun 1997 dan Akademi Militer Indonesia tahun 2000.
Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa dan seorang
prajurit dengan pangkat Letnan Satu TNI Angkatan Darat yang
bertugas di sebuah batalion infantri di Bandung, Jawa Barat. Agus menikahi Anissa Larasati Pohan,
seorang aktris yang juga anak dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani
pendidikan untuk gelar master-nya di Strategic Studies at Institute of
Defense and Strategic Studies, Singapura. Anak yang bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar
ganda dalam Financial Commerce dan Electrical Commerce tahun 2005 dari Curtin
University of Technology di Perth, Australia Barat.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar