Translate

Rabu, 07 November 2012


Brahmana dalam kisah wayang dan di representasikan dengan tokoh nasional
Brahmana Benggala merupakan para Brahmana yang lahir dan tumbuh serta memiliki darah keturunan suku bengali di daerah Benggala, anakbenua India. Saat penjajah Inggris meninggalkan India pada tahun 1947, anakbenua India terpecah menjadi beberapa negara, Benggala terbagi menjadi dua bagian, yaitu Benggala Barat dan Benggala Timur (kini menjadi negara Bangladesh). Para masa ini banyak terjadi perpindahan penduduk termasuk juga keluarga para brahmana yang pindah ke India, dan berlanjut dalam beberapa dekade berikutnya.Para Brahmana Bengali ini, umumnya megenyam pendidikan yang tinggi.
BRAHMANA KALA berwujud raksasa. Ia diyakini sebagai penjelmaan Bathara Wisnungkara, berwujud raksasa hitam, kerabat dekat Sanghyang Wisnu yang bertugas memberi kesejahteraan di dalam lingkungan raksasa, gandarwa dan Asura. Tugasnya sangat berat karena pada umumnya para gandarwa, raksasa dan Asura tidak mengenal ajaran kebajikan dan adat-istiadat, sehingga tindakan mereka serba penuh dengan kerusuhan. Untuk menyadarkan mereka bilamana perlu harus berani bertindak dengan kekerasan dan kekejaman.
Brahmana Kala tinggal di pertapaan Dwarawati. Ia bertugas menjaga keselamatan Dewi Shinta, putri Prabu Janaka dari negara Mantili yang merupakan penjelmaan Bathari Sri Widowati dan berusaha mempertemukannya dengan satria penjelmaan Sanghyang Wisnu. Brahmana Kala juga bertugas menyerahkan pusaka-pusaka Sanghyang Wisnu seperti panah Gowawijaya kepada Ramawijaya.
Setelah bertemu dengan Ramawijaya yang ia yakini benar sebagai satria penjelmaan Sanghyang Wisnu, yang saat itu dalam perjalanan ke Mantili untuk mengikuti sayembara memperebutkan Dewi Sinta, dan menyerahkan panah Gowawijaya kepada Ramawijaya,.Brahmana Kala minta kepada Rawamijaya uhtuk mengakhiri hidupnya sebagai jalan ia kembali ke alam kelanggengan. Ramawijaya memenuhi permintaan Brahmana Kala. Ia segara bersemadi, dan dalam waktu singkat, Brahmana Kala lenyap dari arcapada.

Seperti telah dikisahkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Brahmna adalah salah satu tokoh wayang yang digambarkan bertubuh besar hitam dan bertugas memimpin untuk memberi kesejahteraan dilingkungan raksasa . Dalam dunia politik Indonesia, dapat kita lihat bahwa ada salah satu tokoh yang cocok direpresentasikan sebagai tokoh Brahmana. Sosok tersebut adalah Jend. TNI (Purn.Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, beliau presiden indonesia yang memimpin indonesia dan memberi kesejahteraan untuk masyarakat sama seperti Brahmana, dan beliau Susilo Bambang Yudhoyono adalah seorang pemimpin yang bertubuh besar dan memimpin dengan tegas.

Jend. TNI (Purn.Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono GCB AC (lahir di Tremas, Arjosari, PacitanJawa TimurIndonesia9 September 1949; umur 63 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalamPemilu Presiden 2004[1][2]. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.
Yudhoyono yang dipanggil "Sus" oleh orangtuanya dan populer dengan panggilan "SBY"[3], melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya diPacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945.
Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo(alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Latar belakang dan keluarga
Ia lahir di Kabupaten PacitanJawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Dari silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II[4].
Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana MerdekaJakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan)Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun1965. Dari pernikahan mereka lahir dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1978) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1980).
Agus adalah lulusan dari SMA Taruna Nusantara tahun 1997 dan Akademi Militer Indonesia tahun 2000. Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa dan seorang prajurit dengan pangkat Letnan Satu TNI Angkatan Darat yang bertugas di sebuah batalion infantri di Bandung, Jawa Barat. Agus menikahi Anissa Larasati Pohan, seorang aktris yang juga anak dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani pendidikan untuk gelar master-nya di Strategic Studies at Institute of Defense and Strategic StudiesSingapura. Anak yang bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar ganda dalam Financial Commerce dan Electrical Commerce tahun 2005 dari Curtin University of Technology di PerthAustralia Barat.

Referensi         :

ILMU SOSIAL DASAR pada MUATAN NASIONAL




Ilmu sosial dasar perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama juga pada lingkungan nasional. Ilmu ini perlu digunakan untuk keseluruhan warga negara agar dapat mengetahui karakter dan sifat-sifat sosial yang berkembang di lingkungan sekitar baik secara umum maupun secara khusus. Hal ini perlu diketahui terlebih dahulu secara spesifik pengertian ilmu sosial, ruang lingkup dan masalah sosial, serta kegunaan ilmu sosial bagi seluruh masyarakat. Berikut ini adalah pembahasan terperinci.


A. PENGERTIAN ILMU SOSIAL

Berikut ini adalah definisi-definisi ilmu sosial menurut para ahli:
·                        Lewis, sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan diterapkan dalam interaksi kehidupan sehari-hari antara warga negara dengan pemerintahannya.
·                        Keith Jacobs, sosial adalah sesuatu yang dibangundan terjadi dalam sebuah situs komunitas.
·                        Ruth Aylett, sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi.
·                        Paul Ernest, sosial adalah lebih dari sekedar jumlah manusia secara induvidu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama.
·                        Philip Wexler, sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia.
·                        Enda M.C, sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan.
·                        Lena Dominelli, sosial adalah merupakan bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh didalamnya.
·                        Peter Herman, sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.
·                        Engin Fahri I., sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan walaupun juga masih diperdebatkan tentang pola berhubungan para individu tersebut.
·                        Nursid Sumaatmadja, sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok.
·                        ISD, sosial adalah suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan.
Dalam menentukan ruang lingkup sosial terdapat berbagai aspek yang merupakan salah satu sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar bidang, serta adanya keragaman golongan dari kesatuan sosial lain dalam masyarakat.

B.  Masalah ilmu sosial dasar

Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokkan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul adanya akibat dari terjadinya perbedaan mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Sumber dalam masalah sosial seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam kehidupan masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:

·                     Faktor ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
·                     Faktor budaya, seperti perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
·                     Faktor biologis, seperti penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
·                     Faktor psikologis, seperti penyakit saraf, aliran sesat,dan sebgainya
perilaku lebih dalam dirinya sendirg untuk pergaulan hidup.
C.  Fungsi ilmu sosial budaya dasar

Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar dya tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa kepada lingkungan lebih besar.

D.  Masalah Sosial indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan, yang terbagi menjadi 5 kepulauan utama dan masih banyak pulau-pulau kecil lainya dan indonesia juga merupakan negara yang memiliki banyak budaya,suku,rhas yang membuat indonesia merupakan negara yang unik, tapi semua itu akan menjadi masalah besar apabila negara ini tidak bisa menyatukan masyarakat yang beraneka ragam ini. Seperti saat ini banyaknya tindakan rhasis, dan kurang kepedulian pemerintah terhadap masyrakat-masyrakat dikepulauan terpencil yang membuat sebagian masyarakat ingin membuat negara tersendiri, seperti yang kita ketahui saat ini, banyak nya daerah yang ingin memerdekan diri dari indonesia karena masalah sosial, berikut permasahan yang ada di indonesia.
Masalah kebangsaan di Indonesia hari ini menempati posisi yang signifikan. Mungkin kita bertanya: mengapa ini menjadi signifikan untuk kita ulas? Indonesia adalah negara eks kolonial yang telah berhasil mencapai kemerdekaannya dengan serangkaian perjuangan panjangnya. Meskipun, Indonesia telah mencapai kemerdekaannya tidak lantas semua tugas demokratis nasionalnya telah diselesaikan. Secara historis, tugas-tugas demokratik nasional adalah reforma agraria, penyatuan pasar nasional yang independen, pembentukan parlemen yang demokratis, dan pembentukan negara-bangsa. Yang belakangan inilah yang menjadi salah satu masalah pelik di Indonesia. Masalah-masalah kebangsaan yang akhir-akhir ini mencuat ke permukaan, yaitu adanya gerakan dari setiap minoritas kecil bangsa kecil yang menuntut kemerdekaannya, misalnya Timor Leste yang telah mencapai kemerdekaan pada dekade lalu serta sekarang Aceh dan Papua, telah menambah sederetan persoalan nasional yang tak kunjung selesai.
Karakteristik munculnya kesadaran nasional dari berbagai minoritas di dalam satu bangsa telah ada bahkan semenjak awal kelahiran kapitalisme. Kapitalisme telah menghancurkan partikularisme feodal dan menghancurkan batasan lokal menjadi suatu pasar yang luas. Sebelum kapitalisme berkembang, masyarakat belum mengidentifikasi dirinya sebagai sebuah entitas bangsa. Mereka mengidentifikasikan dirinya sebagai sebuah kota, desa, dsb. Namun, ketika hubungan produksi lama sudah tidak bisa memenuhi cara produksi baru, entitas masyarakat pun berubah memenuhi corak produksi baru. Feodalisme adalah corak produksi yang bersifat lokal, sementara kapitalisme membutuhkan pasar yang luas. Oleh karenanya kapitalisme mendobrak berbagai lokalitas dan kedaerahan – yang merupakan corak feodalisme – dan menyatukan mereka ke dalam sebuah negara bangsa.
Terbentuknya entitas bangsa adalah tugas sejarah progresif kaum borjuis di masa kelahirannya. Mereka menuntut sebuah pasar dan penyatuan wilayah nasional dan inipun bertentangan dengan feodalisme yang berbasis produksi komoditas untuk kepentingan lokal.
Atas kepentingan pasar inilah, kapitalisme berupaya untuk memenangkan dominasi di dunia dan menjadi sebuah mesin penindas bagi bangsa-bangsa yang lemah. Dan inilah apa yang disebut sebuah era imperialisme, dimana telah memicu gerakan nasional dari setiap bangsa yang telah dikolonisasi.
Jadi, perjuangan nasional dari setiap bangsa mengalami berbagai fitur. Pertama dalam era kelahiran kapitalisme dan yang kedua ialah di dalam era Imperialisme. Perjuangan nasional di era Imperialisme telah mengambil bentuknya ketika Imperialisme ingin memenangkan dominasinya atas negara-negara terbelakang dengan pergolakan invasi dan perang. Kondisi inilah yang telah memicu ledakan perjuangan nasional dari bangsa tertindas untuk mencapai kemerdekaannya. Dalam hal ini, Revolusi kolonial telah berdiri di garis depan.
Di Indonesia, perjuangan nasional tidak terlepas dari kondisi ini. Yakni ketika Imperialisme ingin meraih dominasinya. Dengan revolusi kolonial ini, Indonesia telah mempersatukan ribuan pulau, suku, ras menjadi sebuah entitas sebuah bangsa yakni Indonesia. Di negara-negara kapitalis maju seperti Prancis dan Inggris, persatuan negara bangsa lahir dari revolusi borjuis yang menentang feodalisme sebagai musuh utamanya. Di negara eks-kolonial seperti Indonesia dan India, persatuan negara bangsa lahir dari revolusi kolonial – yang juga bercorak revolusi demokratik borjuis, tetapi dengan imperialisme sebagai musuh utamanya.
Setelah dipersatukan lewat revolusi kemerdekaan, mengapa di Indonesia sekarang muncul berbagai perjuangan kemerdekaan dari minoritas-minoritas seperti di Aceh dan Papua? Apa yang menyebabkan munculnya perjuangan ini ?
Semenjak kelahirannya kapitalisme memberikan kemajuan bagi setiap pertumbuhan tenaga-tenaga produktif. Kompetisi dari pasar telah membuka pasar dan meluasnya perdagangan, dan semakin bertambah besar kapital yang dihasilkan dari dibukanya pasar-pasar baru. Oleh karena itu kita tahu bagaimana kapitalisme merevolusionerkan hubungan produksi dan pertukaran.  Namun sekarang kita temui kapitalisme tidak mampu lagi merealisasikan potensi kekuatan produksi manusia. Ia telah menjadi sebuah rem sejarah bagi perkembangan umat manusia. Krisis yang telah diramalkan sebelumnya oleh Marx telah menjadi momok bagi kehidupan manusia. Seluruh kehidupan manusia telah telah dipertaruhkan dalam spekulan pasar, seperti yang baru-baru ini terjadi dengan krisis finansial 2008 yang mash berlanjut sampai sekarang. Munculnya kembali masalah kebangsaan di Indonesia mencerminkan kebuntuan kapitalisme dalam skala dunia, serta tidak adanya alternatif revolusioner yang sanggup untuk memberikan jalan keluar. Kemiskinan dan keterbelakangan yang diakibatkannya memberikan kesimpulan pada kita bahwa permasalahan nasional adalah permasalahan tentang nasi. Di Papua, ini berakar dari eksploitasi Freeport yang mengangkut kekayaan Papua untuk kapitalis-kapitalis di Jakarta dan dunia. Di Aceh, ini juga berakar dari eksploitasi migas oleh kapitalis-kapitalis Indonesia dan dunia.
Tentu saja solusi dari masalah nasional tidak bisa diselesaikan dalam batasan sempit kapitalisme. Borjuis di negara-negara eks kolonial sudah tidak mampu lagi menyelesaikan masalah kebangsaan, atau masalah apapun di dalam masyarakat. Tugas menyelesaikan masalah kebangsaan terletak pada satu-satunya klas yang revolusioner, yakni klas pekerja. Klas pekerja Indonesia menghadapi tugas sejarah yang harus dipikulnya: menyelesaikan masalah kebangsaan di satu sisi, dan penggulingan kapitalisme di sisi lain. Dua tugas ini tidak terpisahkan karena pembebasan yang sejati dari minoritas-minoritas yang tertindas tidak akan tercapai tanpa penggulingan kapitalisme.
Perjuangan kemerdekaan Aceh dan Papua telah mengekspresikan keinginannya untuk membentuk tanah air mereka sendiri. Timor Leste telah menjadi contoh bahwa kemerdekaan formal adalah sebuah kemerdekaan semu yang tidak menyelesaikan masalah fundamental rakyat pekerja Timor Leste. Mereka jadi bulan-bulanan kapitalisme dunia, dan kondisi hidup mereka tidak mengalami perubahan fundamental. Hanya sebuah metode dan program sosialis yang mampu menyatukan klas pekerja Aceh, Papua, dan seluruh Indonesia. Kemerdekaan politik tidak akan ada artinya bila tidak ada kemerdekaan ekonomi bagi kaum buruh, yang secara konkrit mensyaratkan nasionalisasi pabrik dan perbankan di bawah kendali buruh dan dijalankan dengan sistem perekonomian terencana. Program ini juga harus disertai dengan seruan pembentukan Federasi Sosialis Asia Tenggara, yang akan menjadi alternatif riil dari dominasi imperialisme. Dengan Federasi ini, buruh dari berbagai negara dapat bahu membahu membangun dunia sosialisme yang berdasarkan persaudaraan dan bukan penindasan manusia atas manusia.


ILMU SOSIAL DASAR pada MUATAN LOKAL


Permasalahan Sosial di DKI Jakarta

Pada pembhasan masalah lokal kali ini saya akan membahas tentang permasalahan yang ada di DKI jakarta, karena DKI Jakarta merupakan jantung ibu kota indonesia yang sangat menarik untuk dibahas, dan tidak ada habisnya permaslahan yang ada di ibu kota ini, berikut adalah permasalahan sosial yang ada di DKI Jakarta
Permasalahan Sosial Kependudukan, ditandai dengan banjir, tingginya urbanisasi, permukiman kumuh pada hampir seluruh kota, pedagang kaki lima dan kesemrawutan lalu lintas, serta masalah kesehatan khususnya tingginya prevalensi infeksi saluran pernafasan akut.
Adanya benturan kepentingan antara pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan sumber daya alam telah difahami sebagai asal mula terjadinya problema lingkungan hidup. Tidak mengherankan, kalau persoalan-persoalan lingkungan hidup yang muncul, bahkan menjadi sangat mencolok di wilayah-wilayah Provinsi Jawa barat, ternyata tidak lepas – kalau tidak dikatakan sangat terkait erat, dengan keadaan dan dinamika kependudukannya.
BANJIR
Pembangunan tanpa kendali di wilayah hilir, penyimpangan peruntukan lahan kota, dan penurunan tanah akibat eksploitasi air oleh industri, menyebabkan turunnya kapasitas penyaluran air sistem sungai, yang menyebabkan terjadinya banjir besar di Jakarta.
Tata ruang kota yang sering berubah-ubah, menyebabkan polusi udara dan banjir sulit dikendalikan. Walaupun pemerintah telah menetapkan wilayah selatan Jakarta sebagai daerah resapan air, namun ketentuan tersebut sering dilanggar dengan terus dibangunnya perumahan serta pusat bisnis baru. Beberapa wilayah yang diperuntukkan untuk pemukiman, banyak yang beralih fungsi menjadi tempat komersial.
Untuk memperbaiki keadaan, Jakarta membangun dua banjir kanal, yaitu Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Timur mengalihkan air dari kali Cipinang ke arah timur, melalui daerah Pondok Bambu, Pondok Kopi, Cakung, sampai Cilincing. Sedangkan Banjir Kanal Barat yang telah dibangun sejak zaman kolonial Belanda, mengaliri air melalui Karet, Tanahabang, sampai Angke. Selain itu Jakarta juga memiliki dua drainase, yaitu Cakung Drain dan Cengkareng Drain.


Sedangkan menurut polling pada Forum Detik.com, permasalahan sosial yang tertinggi adalah penyakit masyarakat, pedagang kaki lima, daerah kumuh, dan sampah. Ada juga responden yang memilih masalah pengangguran, kriminalitas, ledakan penduduk, dan urbanisasi.
PENYAKIT MASYARAKAT
Mengenai penyakit masyarakat yang sering kita lihat adalah banyak warga Jakarta yang membuang sampah di sungai, mencuci, memasak, bahkan sampai hal yang bersifat pribadi pun di lakukan di sungai itu juga. Bukan pilihan mereka kalau melakukan seperti itu. Apa mau dikata, mereka telah datang ke Jakarta bahkan bermukim di bantaran sungai misalnya hingga bertahun-tahun karena tidak mempunyai keahlian yang tetap dan bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di kota ini. Banyak orang mengemis, gelandangan, dan pengamen yang sering ditemui di Jakarta karena mereka ingin mengadu nasib tanpa memikirkan bagaimana kedepannya. Hanya berpikir bahwa Jakarta adalah kota impian, kota peruntungan mereka untuk menuju masa depan yang lebih baik, tapi nyatanya? Makin banyak pengangguran dimana-mana.

PEDAGANG KAKI LIMA
Pedagang kali lima juga sering ditemui di jalan-jalan. Mereka umumnya berjualan makanan, minuman, pakaian, ataupun aksesoris. Sering kita lihat di berita mengenai petugas-petugas Satpol PP yang menggelandang mereka, mengusir, bahkan membawa barang dagangan mereka. Yang lebih kejam lagi adalah merobohkan lapak mereka, tempat mereka mencari nafkah. Memang terlihat kejam, tapi apa mau dikata. Para pedagang kakilima tidak punya pilihan, meraka mau kerja apa di Jakarta kalau memang standar untuk mendapatkan pekerjaan di jakarta semakin tinggi, belum lagi banyak pelamar pekerjaan yang berkompeten datang dari luar kota sehingga persaingan untuk mencari pekerjaan yang pasti semakin ketat.

SAMPAH
Jakarta memang banyak sampah, sampah yang menggenang di sungai atapun berserakan di jalan. Masyarakat Indonesia memang belum paham benar arti sampah yang kalau dibuang pada tempatnya akan bermanfaat baik dan begitu sebaliknya akan mengakibatkan bencana. Jelas dalam pengetahuan teori tentang sampah dari anak kecil hingga dewasa tahu. Akan tetapi, realitanya? mungkin nol besar. Jakarta banjir karena banyak sampah menghambat daerah aliran sungai selain karena drainase disana yang kurang begitu efektif. Lahan untuk penyerapan air berkurang karena semakin banyak pembangunan yang berjalan. Jadi, memang berharga sekali sampah jika kita bisa memanfaatkannya seperti beberapa warga Jakarta yang berjuang demi lingkungan hidupnya.


Permasalahan sosial seperti diatas setiap tahun semakin bertambah. Oleh karena itu, Keberadaan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) DKI Jakarta diharapkan bisa lebih berkontribusi dalam penanganan permasalahan sosial di DKI Jakarta yang memang sangat dibutuhkan. Dengan langkah kepedulian yang konkret, kontribusi yang dihasilkan diharapkan dapat membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan ketelantaran, sehingga upaya yang telah dilakukan menjadi lebih maksimal.

Pengurus BKKKS DKI yang terbentuk diharapkan bisa seiring dan sekata dalam melaksanakan berbagai program yang tujuan akhirnya adalah mengatasi permasalahan kemiskinan dan ketelantaran di wilayah DKI Jakarta.

Ini semua bisa terlaksana dengan baik jika semua pengurus bekerja keras untuk menjalankan amanah yang diberikan. InsyaAllah dengan dukungan dan bantuan dari semua pihak termasuk masyarakat di Jakarta yang memiliki kepedulian tinggi, semua rencana BKKKS akan tercapai sesuai rencana.

Referensi        :

Selasa, 09 Oktober 2012

Upacara Tabuik, Tradisi Tanah Pariaman


Tabuik

Berasal dari kata ‘tabut’, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.

Pada hari yang telah ditentukan, sejak pukul 06.00, seluruh peserta dan kelengkapan upacara bersiap di alun-alun kota.Para pejabat pemerintahan pun turut hadir dalam pelaksanaan upacara paling kolosal di Sumatera Barat ini.

Satu Tabuik diangkat oleh para pemikul yang jumlahnya mencapai 40 orang. Di belakang Tabuik, rombongan orang berbusana tradisional yang membawa alat musik perkusi berupa aneka gendang, turut mengisi barisan. Sesekali arak-arakan berhenti dan puluhan orang yang memainkan silat khas Minang mulai beraksi sambil diiringi tetabuhan.

Saat matahari terbenam, arak-arakan pun berakhir. Kedua Tabuik dibawa ke pantai dan selanjutnya dilarung ke laut. Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa dibuangnya Tabuik ini ke laut, dapat membuang sial. Di samping itu, momen ini juga dipercaya sebagai waktunya Buraq terbang ke langit, dengan membawa segala jenis arakannya

Upacara Tabuik, Tradisi Tanah Pariaman 
Ada yang unik di tanah Pariaman setiap satu tahun sekali, tepatnya pada 10 Muharram pada kalender Islam. Hari tersebut merupakan hari yang spesial mengingat dilaksanakannya tradisi yang sudah turun temurun dilaksanakan di tanah Pariaman yakni Upacara Tabuik.
Tabuik yang dasarnya berasal dari sebuah kata dari bahasa Arab yakni ‘tabut’ yang berarti mengarak merupakan sebuah tradisi masyarakat yang sudah dilaksanakan secara turun temurun. Upacara yang diselenggarakan pada hari Asura atau 10 Muharram ini merupakan sebuah peringatan atas peristiwa Perang Karbala yang dibawa oleh penganut Syiah dari Timur.
Upacara Tabuik merupakan rangkaian acara yang sangat meriah. Setiap masyarakat Sumatera Barat khususnya Pariaman selalu menantikan datangnya acara ini. Sebelum Tabuik dilaksanaka, beberapa hari sebelumnya masyarakat melakukan beragam persiapan seperti membuat aneka makanan, kue-kue tradisional dan Tabuik itu sendiri. Di masa ini pula masyarakat melaksanakan ritual puasa.
Tabuik itu sendiri selain sebagai nama upacara, juga merupakan komponen penting dalam ritual ini. Tabuik berjumlah dua buah dan terbuat dari bambu serta kayu. Bentuknya menyerupai binatang berbadan kuda dan berkepala manusia dengan proporsi tegap dan memiliki sayap.  Dalam kepercayaan Islam, Tabuik tersebut sebagai gambaran dari Buraq yang dipercaya sebagai kendaraan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.
Pada punggung Tabuik sendiri, terdapat tongak setinggi 15 meter. Tabuik kemudian dihias dengan warna merah dan warna-warna lainnya yang memberi efek meriah. Satu buah Tabuik diangkat oleh para pemikul yang jumlahnya 40 orang. Di belakang Tabuik terdapat rombongan pengiring dengan busana tradisional yang membawa alat perkusi berupa aneka gendang. Sesekali arak-arakan berhenti dan puluhan orang tersebut memainkan silat khas Minang. Mereka beraksi dengan diiringi tetabuhan dari gendang.
Kedua Tabuik tersebut diarak menuju ke pantai setempat untuk di ‘serahkan” ke laut. Saat matahari terbenam arak-arakan pun berakhir. Kedua Tabuik tersebut dibawwa ke pantai yang selanjutnya dilarung kelaut. Hal tersebut dipercaya sebagai ritual buang sial . Selain itu, momen ini juga dipercaya sebagai waktunya Buraq terbang ke langit dengan membawa segala jenis arakannya.
Selain menjadi sebuah tradisi yang terus menerus dijaga kelestariannya, Upacara Tabuik telah menjadi agenda tahunan Pemerintah Daerah setempat. Upacara ini juga menjadi simbol budaya sekaligus pariwisata yang menjadi daya tarik setiap wisatawan. Selain itu, Upacara Tabuik ini juga sebagai kebanggaan masyarakat Pariaman yang juga turut memperkaya kebudayaan Indonesia.