Makna Kesendirian Dan Kesepian
Kesendirian Dan Kesepian
Kesendirian adalah tidak adanya partner perkawinan.
Kesepian adalah perasaan terasing dalam pikiran seseorang. Kita dapat sendiri
tanpa merasakan kesepian. Kesepian merupakan masalah umum pagi setiap orang,
laki-laki dan perempuan dapat melanda siapapun, tidak mengenal batas usia.
Dalam abad kini kita semua bisa menjadi korban dari
modernitas dari kemajuan teknologi dan masyarakat yang semakin individu.
Akibatnya sering tidak disadari dari awal dan baru terasa setelah berjalan jauh
yang berakibat merugikan kehidupan bersama. Kesepian menjadi sumber
bermacam-macam penyakit pisik dan psikologis, seperti, sakit kepala, nyeri
punggung, darah tinggi, emosional, gampang tersinggung, bahkan depresi berat
sampai bunuh diri.
Dalam pandangan pakar psikologi menyebutkan bahwa
manusia di zaman modern lebih takut kesepian daripada bahaya kelaparan. Kita
pada dasarnya makhluk sosial sehingga kita merasa takut kehilangan, takut akan
ditinggalkan, memerlukan kebersamaan dan sapaan dari orang lain. Kita takut
akan perasaan kehilangan dalam hubungan pribadi, terlebih orang yang kita
cintai atau kita butuhkan keberadaannya. Tak seorangpun mampu yang terbebas
dari belenggu kesepian. Disinilah orang kemudian melakukan aktifitas apapun
agar tidak kesepian yang malah justru makin membuat dirinya merasa sepi.
Untuk menghilangkan kesendirian dan kesepian adalah
dengan menjaga hati dan pikiran agar senantiasa tesambung dengan Allah Yang
Maha Kasih. Jika hati kita tersambung dengan yang Maha Kasih, energi KasihNya
akan menyebar keseluruh sel darah kita, kesadaran diri kita dipenuhi energi
Kasih sayangNya, mulut, tangan, kaki menjadi instrumen untuk menyebarkan kasih
sayang Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada semua makhluk, baik Insan yang mulia,
hewan, tumbuhan maupun benda-benda lain akan menjadi teman bahkan serasa
saudara karena semua hadir atas kehendakNya. Semuanya bertasbih dan bersujud
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
‘Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati kita menjadi tenteram.’ (QS. ar-Ra’d : 28)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar